"Roro Rizky Ananda Febriani"

Selasa, 01 Mei 2012

"Kondisi If-Else dalam LINUX with C"


Contoh program “Kondisi If-Else” dalam bahasa pemrograman LINUX with C



 
*HASIL OUTPUTNYA



















LOGIKA DARI PROGRAM DI ATAS


Header file yang digunakan  dalam program ini adalah  #include <stdio.h>  ,berfungsi untuk menyatakan pada kompiler agar membaca file bernama stdio.h  pada saat pelaksanaan kompilasi. Int main ( ) merupakan fungsi utama dalam program di atas sehingga fungsi main ( ) ditempatkan pada posisi paling atas dalam definisi fungsi. Tanda { di awal fungsi menyatakan menyatakan awal dari fungsi dan sekaligus awal eksekusi program. Statement Int nilai;  menyatakan variable “nilai” di deklarasikan dengan  tipe data integer. Printf(“Masukkan Nilai =”); menyatakan fungsi yang umum di pakai untuk menampilkan suatu keluaran pada layar output dan output yang akan tercetak dan ditampilkan pada saat di eksekusi nanti adalah Masukkan Nilai =. Statement Scanf(“%d”, &nilai); digunakan untuk menginput/memasukan nilai, dan tanda %d pada program digunakan untuk menampilkan bilangan bulat (integer). Statement If-Else  menyatakan bentuk kondis, apabila kondisi benar maka pernyataan 1 dijalankan, sedangkan apabila kondisi salah, pernyataan 2 yang akan di jalankan.
Statement
if(nilai %2 ==0)
printf(“genap \n”);
else
printf(“ganjil \n”);
menyatakan bahwa jika nilai dibagi sama rata dengan nilai 0 (nol), maka output yang akan tercetak adalah genap, selain itu ganjil. Perintah \n berfungsi untuk meletakan ke baris baru. Dalam C suatu konstanta string dituliskan dengan diawali dan diakhiri dengan tanda petik dua (“). Statement return 0 menyatakan untuk kembali lagi ke kondisi dimana nilainya masih 0 (nol). Tanda }  di akhir fungsi menyatakan akhir dari fungsi dan sekaligus akhir dari eksekusi program. Setiap pernyataan harus di akhiri dengan tanda titik koma (;).

1 komentar: