A. PENGERTIAN METODE ILMIAH MENURUT PARA AHLI
Metode Ilmiah
di ambil dari dua kata, yaitu ‘metode’ dan ‘ilmiah’. Metode dapat diartikan
sebagai sebuah cara yang teratur dan sistematis untuk mencapai maksud dan
tujuan tertentu. Sedangkan ilmiah dapat diartikan sebagai sesuatu yang bersifat
ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan;
Diatur sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu pasti; Sistematis atau akurat dalam
cara ilmu pasti.
Metode ilmiah memiliki beberapa
definisi menurut para ahli, diantaranya :
1. Menurut (Almack,
1939)
Metode
ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan,
pengesahan dan penjelasan kebenaran.
2. Menurut (Ostle,
1975)
Metode
ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.
Dari pendapat di atas dapat di simpulkan
bahwa definisi metode ilmiah menurut saya (Roro, 2013) adalah suatu cara yang
teratur dan sistematis yang memenuhi kaidah- kaidah pengetahuan dan prinsip-prinsip
ilmu pasti untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sedangkan menurut beberapa sumber
lain yang saya ambil, definisi metode ilmiah merupakan proses
keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya
untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan
hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika
suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat
menjadi suatu teori ilmiah.
B. KARAKTERISTIK METODE ILMIAH
Karya ilmiah yang baik harus
memenuhi karakteristik sebagai berikut :
1.
Karya Ilmiah Harus Berdasarkan Fakta
Menulis
karya ilmiah harus berdasarkan fakta, bukan hasil imajinasi dari seorang
penulis . Fakta-fakta tersebut berupa data empiris yang harus dapat diukur dan
dianalisis lebih lanjut.
2.
Karya Ilmiah Harus Berdasarkan Pertimbangan Objektif
Pertimbangan objektif didasarkan pada pertimbangan apa adanya bukan bersifat subyektif serta bebas dari prasangka dan kira-kira.
3.
Karya Ilmiah Harus Menggunakan Asas Analisis
Karya
ilmiah tersebut harus dapat dianalisis (diuraikan, dibandingkan, diinterpretasikan)
yang artinya karya ilmiah harus dapat menggambarkan karakteristik , fungsi, dan
kaitan permasalahan satu dengan lainnya.
4.
Karya Ilmiah Harus Bersifat Kuantitatif –
Kualitatif
Pendekatan
ilmiah berbeda dengan pendekatan alamiah. Pendekatan ilmiah bersifat kuantitatif sedangkan pendekatan
alamiah bersifat kualitatif.
5.
Karya Ilmiah Menggunakan Logika Deduktif –
Hipotetik
Logika
deduktif adalah penalaran yang bertitik tolak dengan hal-hal yang bersifat umum
yang sudah memiliki kebenaran yang pasti, baik dari hasil penelitian para pakar
atau dari yang lainnya. Kebenaran hipotesis harus dibuktikan secara empiris
melalui penelitian lapangan maka disebut bahwa karya ilmiah tersebut sesuai
logika deduktif-hipotetik.
6.
Karya Ilmiah Harus Menggunakan Logika Induktif Generalisasi
Kebenaran
hipotesis bersifat rasional, oleh karena itu kerasionalan kebenaran hipotesis
hanya bersifat sementara . Untuk memperoleh kebenaran ilmiah masih harus
dibuktikan dengan data empiris hasil penelitian
yang bersifat generalisasi. Sedangkan kesesuaian data empiris dengan
pemikiran rasional hipotesis disebut asas korespondensi. kesimpulan yang
bersifat generalisasi dari data empiris disebut logika induktif yang kebenarannya
bersifat probabilistik.
C. LANGKAH-LANGKAH DALAM METODE ILMIAH
·
Perumusan Masalah
Perumusan masalah adalah langkah
awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah adalah kesulitan yang dihadapi yang
memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya. Masalah penelitian dapat di ambil
dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar kita, baik benda mati maupun
makhluk hidup.
Untuk dapat merumuskan
permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi masalah. Agar
permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan
diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.
·
Perumusan Hipotesis
Ketika kita mengajukan atau
merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada saat itu jawabanya sudah
ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih meragukan dan bersifat
sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan kita
untuk mencari jawaban yang sebenarnya. Pernyataan yang dirumuskan sebagai
jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai hipotesis
penelitian. Hipotesis penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang
merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya.
Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja salah.
·
Perancangan Penelitian
Sebelum dilakukan penelitian
terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan penelitiannya. Rancangan
penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus dilakukan
sebelum, selama dan setelah penelitian selesai. Metode penelitian, alat dan
bahan yang diperlukan dalam penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian.
Penelitian yang kita lakukan
dapat berupa penelitian deskriptif maupun penelitian eksperimental. Penelitian
deskripsi merupakan penelitian yang memberikan gambaran secara sistematis,
factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sipat objek yang diselidiki. Contoh
dari penelitian deskriptif, misalnya penelitian untuk mengetahui populasi hewan
komodo yang hidup di Pulau komodo pada tahun 2008.
Adapun penelitian eksperimental
merupakan penelitian yang menggunakan kelompok pembanding. Contoh penelitian eksperimental,
misalnya penelitian tentang perbedaan pertumbuhan tanaman di tempat yang
terkena matahari dengan pertumbuhan tanaman di tempat yang gelap.
·
Pelaksanaan Penelitian
Menguji hipotesis dengan
melakukan percobaan atau penelitian.
·
Pelaporan Penelitian
Hasil penelitian adalah data yang
objektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal
(dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).
D. TAHAPAN DALAM METODE ILMIAH
1. Memilih dan mendefinisikan masalah
Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan atau diangkat ke dalam sebuah penelitian. Untuk menghilangkan keragu-raguan, masalah tersebut didefinisikan secara jelas. Contoh Penelitian : “Bagaimana pengaruh mekanisasi terhadap pendapatan usaha tani di Aceh?” Berikan definisi tentang usaha tani, mekanisasi, pada musim apa, dan sebagainya.
Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan atau diangkat ke dalam sebuah penelitian. Untuk menghilangkan keragu-raguan, masalah tersebut didefinisikan secara jelas. Contoh Penelitian : “Bagaimana pengaruh mekanisasi terhadap pendapatan usaha tani di Aceh?” Berikan definisi tentang usaha tani, mekanisasi, pada musim apa, dan sebagainya.
2. Survei data yang tersedia
Mencari data yang tersedia yang
pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan masalah yang
ingin dipecahkan. (Langkah pertama dan kedua dapat dikerjakan secara
bersamaan).
3. Merumuskan hipotesis (bila penelitian bertujuan menguji
hipotesis)
Hipotesa adalah kesimpulan sementara tentang hubungan antar variabel atau fenomena-fenomena dalam penelitian.
Hipotesa adalah kesimpulan sementara tentang hubungan antar variabel atau fenomena-fenomena dalam penelitian.
4. Menyusun kerangka analisa dan alat-alat dalam menguji
hipotesis
Pengujian hipotesa menghendaki
data yang dikumpulkan untuk keperluan penelitian.
5. Mengumpulkan data
Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa, data terserbut perlu dikumpulkan.
Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa, data terserbut perlu dikumpulkan.
6. Mengolah, menganalisa dan membuat interpretasi
Setelah data terkumpul, peneliti menyusun data untuk dianalisa. Penyusunan data dapat berbentuk tabel ataupun membuat coding untuk dianalisa dengan komputer. Setelah dianalisa, data perlu diberikan interpretasi terhadap data tersebut.
Setelah data terkumpul, peneliti menyusun data untuk dianalisa. Penyusunan data dapat berbentuk tabel ataupun membuat coding untuk dianalisa dengan komputer. Setelah dianalisa, data perlu diberikan interpretasi terhadap data tersebut.
7. Generalisasi dan membuat kesimpulan
Kesimpulan dan generalisasi harus berkaitan dengan hipotesa. Apakah hipotesa benar untuk diterima ataukah ditolah. Apakah ada hubungan antar fenomena yang diperoleh atau tidak.
Kesimpulan dan generalisasi harus berkaitan dengan hipotesa. Apakah hipotesa benar untuk diterima ataukah ditolah. Apakah ada hubungan antar fenomena yang diperoleh atau tidak.
8.
Membuat laporan penelitian
Langkah akhir dari suatu
penelitian ilmiah adalah membuat laporan ilmiah tentang
hasil-hasil yang
diperoleh dari penelitian tersebut.
E. TUJUAN METODE ILMIAH
1. Mendapatkan
pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan
pengetahuan yang dapat diandalkan.
2. Merupakan
suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan
logis.
3. Untuk
mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data
yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan
kesimpulan.
REFERENSI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar